Beranda | Artikel
JANGAN MAU DIADU DOMBA INDONESIA DAN MALAYSIA
Jumat, 3 Maret 2017

Alhamdulillah di seminar  FKG UNISULA Semarang, saya bertemu dengan ilmuan aset Indonesia, beliau adalah prof Irwandi (beliau masuk buku: 25 ilmuan Indonesia yg mendunia)
Beliau tinggal dan mengajar di Malaysia (semoga bisa segera balik dan ada fasilitas serta dukungan dari pemerintah)
Beliau menekankan: 

Jangan mau diadu domba Indonesia dan Malaysia, kita bersaudara serumpun dan bersaudara se-Islam
Contohnya berita bahwa malaysia “mencuri batik Indonesia dan mengklaim hak cipta”. Berita ini sempat heboh dan membuat geram sebagian orang Indonesia.

Fakta yang benar: Malaysia dan negara tetangga sekitar memang sudah punya batik sendiri sejak dahulu, batik khas malaysia adalah tidak ada gambar menyerupai hewan (makhluk hidup), inilah yang mereka klaim
Beliau menegaskan: Ada sebuah negara kecil yang akan sangat senang kalau hubungan Indonesia-malaysia memanas terus
Gesekan-gesekan kecil antar negara bisa saja terjadi, akan tetapi gesekan kecil bisa jadi ulah sebagian orang dan tidak perlu dibesarkan dan digeneralkan menjadi perang antar kedua negara
Jika benar ada gesekan antar negara, tentu lebih baik kita berharap damai, diselesaikan baik-baik dan menguatkan kerjasama, saling membantu dan saling menguatkan. Ini lebih baik dan lebih bijak bukan? Daripada berharap perang, saling menghancurkan dan sama-sama hancur kemudian mereka yang berharap hancurnya kedua negara akan senang dan bersorak
Semoga Allah memberkahi kedua negara, Indonesia dan malaysia menjadi negara yang berkah dan makmur serta bersaudara
Allah berfirman,
 ﺇِﻧَّﻤَﺎ ﺍﻟْﻤُﺆْﻣِﻨُﻮﻥَ ﺇِﺧْﻮَﺓٌ ﻓَﺄَﺻْﻠِﺤُﻮﺍ ﺑَﻴْﻦَ ﺃَﺧَﻮَﻳْﻜُﻢْ ﻭَﺍﺗَّﻘُﻮﺍ ﺍﻟﻠَّﻪَ ﻟَﻌَﻠَّﻜُﻢْ ﺗُﺮْﺣَﻤُﻮﻥَ
“Sesungguhnya orang-orang mu’min adalah BERSAUDARA, maka damaikanlah antara kedua saudaramu dan bertaqwalah kepada Allah supaya kamu mendapat rahmat” (QS. Al-Hujuraat: 9-10).

@Yogyakarta Tercinta
Penyusun: Raehanul Bahraen
Artikel www.muslimafiyah.com


Artikel asli: https://muslimafiyah.com/jangan-mau-diadu-domba-indonesia-dan-malaysia.html